Asasta Depok Lakukan Inovasi Berbagai Aspek Kualitas Layanan
DEPOK, sekberwartawan.org – PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) terus melakukan inovasi dalam berbagai aspek demi menaikan kualitas layanan terhadap pelanggan, Asasta Depok (Perseroda) bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia meluncurkan Program yang bernama Automatic Meter Reading.
Dalam kerja sama ini Tirta Asasta Depok (Perseroda) dan PT. Telkom Indonesia telah melakukan piloting Automatic Meter Reading kepada 1000 pelanggan di Perumahan Bukit Sawangan Indah (BSI) Depok, hal ini sudah berlangsung bulan Juni tahun lalu.
Sementara itu, Kamis (9/2/2023) bertempat di Aula Kantor Pusat, PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) mendapat kunjungan dari Perumda Tirta Hidayah Bengkulu dan Telkom Witel Bengkulu. Kunjungan ini membahas tukar ilmu mengenai akurasi dari Automatic Meter Reading.
Rangkaian acara tersebut dihadiri oleh Senior Manager Bidang Distribusi & Layanan Teknik Asep Wardana Wahyu, ST., dalam sambutannya Asep menyampaikan beberapa uraian tentang perihal masalah akurasi dari Automatic Meter Reading tersebut serta perihal lainnya.
“Perihal keakurasian dari Automatic Meter Reading yang telah diuji coba berdasarkan hasil piloting kepada 1000 pelanggan mencapai persentase 97%, tetapi sisanya bukan berarti tidak akurat, yang membuat tidak akurat dari Automatic Meter Reading sendiri itu adalah rumah yang tidak berpenghuni serta pergeseran alat pengecekan air yang tidak disengaja,” jelas Asep.
“Dengan Automatic Meter Reading kita juga bisa mengetahui secara realtime berapa penggunaan air oleh pelanggan tersebut dan pelanggan juga bisa memantau langsung secara realtime melalui aplikasi.” tambahnya.
Program ini diluncurkan untuk meningkatkan pelayanan dan juga menerapkan teknologi didalam era industri 4.0 dimasa kini, dengan harapan bahwa program yang sudah dipiloting kepada 1000 pelanggan ini berhasil, sehingga kedepannya program ini akan diperluas lagi sektor cakupannya.
“Pelanggan bisa memonitoring pemakaian air melalui mobile app dan dipantau secara realtime bila sewaktu-waktu ada komplain tentang adanya peningkatan konsumsi yang tidak logis,” tutupnya. (YN)