news

Selama Bulan Ramadhan 1443 H, Pemkot Depok Jamin Ketersediaan Bahan Pokok

Wakil Walikota Depok IBH saat memantau pasar sukatani (foto: bd)
DEPOK, SEKBERWARTAWAN.ORG – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono (IBH), menjamin ketersediaan (Stok) bahan pangan di Kota Depok selama bulan Ramadhan 1443 Hijriah, meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa bahan pangan pokok.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok, menjelang bulan Ramadhan lalu, Jumat (1/4/2022) sudah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Sukatani di Kecamatan Tapos, guna memantau perkembangan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan.

Dari hasil monitoring tersebut, ujar IBH, ditemukan beberapa jenis komoditas pangan mengalami kenaikan harga. Kendati demikian, pasar tidak sepi pembeli.

“Menjelang Ramadhan kemarin didapati banyak harga merangkak naik, tiap tahun ke tahun memang selalu terjadi. Makanya kita pantau terus,” ungkapnya.

Lalu, dari pantauan langsung di Pasar Sukatani, lanjutnya, komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng kemasan sekitar Rp. 26-27 ribu/liter, daging sapi semula Rp. 120 ribu/kg menjadi Rp. 150 ribu/kg. Kemudian, ayam broiler semua Rp. 30 ribuan/kg menjadi Rp. 50 ribu/kg.

Pemkot Depok, tegasnya, akan terus memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok setiap harinya di seluruh pasar selama bulan puasa. IBH juga mengimbau kepada masyarakat, agar bijak dalam membeli kebutuhan bahan pokok karena stoknya aman.

“Kami memastikan ketersediaan stok barang ada, mudah-mudahan kenaikan harga tidak terjadi begitu lama. Harga stabil inflasi terjaga,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Depok, Adnan Mahyudin menambahkan, kenaikan harga hampir serentak di lima pasar tradisional yang dikelola oleh Pemkot Depok. Yaitu Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar Tugu, Pasar Kemiri Muka, dan Pasar Cisalak.

Selama bulan Ramadan, dia mengharapkan, masyarakat melakukan konsumsi secara wajar, berjualan secara jujur dan bijak, berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan, menerapkan pola hidup sederhana.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi makanan, baik dari bahan maupun cara pengolahannya,” utasnya. *rik

Loading